Halaman

Senin, 21 Januari 2013

Mengencerkan Asam Sulfat

ASAM SULFAT ( Sulfuric Acid / H2SO4)

Asam sulfat




Asam Sulfat
Nama lain
Minyak vitriol
Identifikasi
[7664-93-9]
WS5600000
Sifat
H2SO4
98,078 g/mol
Penampilan
bening tidak berwarna,
cairan tak berbau
1,84 g cm3, cairan
10 °C, 283 K, 50 °F
290 °C, 563 K, 554 °F (asam murni. 98% larutan mendidih pada 338°C)
Kelarutandalam air
tercampur penuh
(eksotermik)
26,7 cP pada 20°C
Bahaya
Sangat korosif (C)
(S1/2), S26, S30, S45
Takternyalakan
Senyawa terkait
Asam kuatterkait
Senyawa terkait

Asam sulfat mempunyai rumus kimia H2SO4, merupakan asam mineral (anorganik) yang kuat. Zat ini larut dalam air pada semua perbandingan.
Asam sulfat mempunyai banyak kegunaan, termasuk dalam kebanyakan reaksi kimia. Kegunaan utama termasuk pemrosesan bijih mineral, sintesis kimia, pemrosesan air limbah dan pengilangan minyak.
Reaksi hidrasi (pelarutan dalam air) dari asam sulfat adalah reaksi eksoterm yang kuat. Jika air ditambah kepada asam sulfat pekat, terjadi pendidihan. Senantiasa tambah asam kepada air dan bukan sebaliknya. Sebagian dari masalah ini disebabkan perbedaan isipadu kedua cairan. Air kurang padu dibanding asam sulfat dan cenderung untuk terapung di atas asam. Reaksi tersebut membentuk ion hidronium:
H2SO4 + H2O H3O+ + HSO4-.
Disebabkan asam sulfat bersifat mengeringkan, asam sulfat merupakan agen pengering yang baik, dan digunakan dalam pengolahan kebanyakan buah-buahan kering.
Apabila gas SO3 pekat ditambah kepada asam sulfat, ia membentuk H2S2O7. Ini dikenali sebagai asam sulfat fuming atau oleum atau, jarang-jarang sekali, asam Nordhausen.
Di atmosfer, zat ini termasuk salah satu bahan kimia yang menyebabkan hujan asam
Asam sulfat dipercayai pertama kali ditemukan di Iran oleh Al-Razipada abad ke-9

Reaksi dengan air
Reaksi hidrasi asam sulfat sangatlah eksotermik. Selalu tambahkan asam ke dalam air daripada air ke dalam asam. Air memilikimassa jenis yang lebih rendah daripada asam sulfat dan cenderung mengapung di atasnya, sehingga apabila air ditambahkan ke dalam asam sulfat pekat, ia akan dapat mendidih dan bereaksi dengan keras. Reaksi yang terjadi adalah pembentukan ion hidronium:
H2SO4 + H2O H3O+ + HSO4-
HSO4- + H2O H3O+ + SO42-
Karena hidrasi asam sulfat secara termodinamika difavoritkan, asam sulfat adalah zat pendehidrasi yang sangat baik dan digunakan untuk mengeringkan buah-buahan. Afinitas asam sulfat terhadap air cukuplah kuat sedemikiannya ia akan memisahkan atom hidrogendan oksigen dari suatu senyawa. Sebagai contoh, mencampurkan pati (C6H12O6)n dengan asam sulfat pekat akan menghasilkankarbon dan air yang terserap dalam asam sulfat (yang akan mengencerkan asam sulfat):
(C6H12O6)n  6n C + 6n H2O
Efek ini dapat dilihat ketika asam sulfat pekat diteteskan ke permukaan kertas. Selulosa bereaksi dengan asam sulfat dan menghasilkan karbon yang akan terlihat seperti efek pembakaran kertas. Reaksi yang lebih dramatis terjadi apabila asam sulfat ditambahkan ke dalam satu sendok teh gula. Seketika ditambahkan, gula tersebut akan menjadi karbon berpori-pori yang mengembang dan mengeluarkan aroma seperti karamel.
[sunting]Reaksi lainnya
Sebagai asam, asam sulfat bereaksi dengan kebanyakan basa, menghasilkan garam sulfat. Sebagai contoh, garam tembagatembaga(II) sulfat dibuat dari reaksi antara tembaga(II) oksida dengan asam sulfat:
CuO + H2SO4  CuSO4 + H2O
Asam sulfat juga dapat digunakan untuk mengasamkan garam dan menghasilkan asam yang lebih lemah. Reaksi antara natrium asetatdengan asam sulfat akan menghasilkan asam asetat, CH3COOH, dan natrium bisulfat:
H2SO4 + CH3COONa NaHSO4 + CH3COOH
Hal yang sama juga berlaku apabila mereaksikan asam sulfat dengan kalium nitrat. Reaksi ini akan menghasilkan asam nitrat dan endapat kalium bisulfat. Ketika dikombinasikan dengan asam nitrat, asam sulfat berperilaku sebagai asam sekaligus zat pendehidrasi, membentuk ion nitronium NO2+, yang penting dalam reaksi nitrasi yang melibatkan substitusi aromatik elektrofilik. Reaksi jenis ini sangatlah penting dalam kimia organik.
Asam sulfat bereaksi dengan kebanyakan logam via reaksi penggantian tunggal, menghasilkan gas hidrogen dan logam sulfat. H2SO4encer menyerang besialuminiumsengmanganmagnesium dan nikel. Namun reaksi dengan timah dan tembaga memerlukan asam sulfat yang panas dan pekat. Timbal dan tungsten tidak bereaksi dengan asam sulfat. Reaksi antara asam sulfat dengan logam biasanya akan menghasilkan hidrogen seperti yang ditunjukkan pada persamaan di bawah ini. Namun reaksi dengan timah akan menghasilkan sulfur dioksida daripada hidrogen.
Fe (s) + H2SO4 (aq) H2 (g) + FeSO4 (aq)
Sn (s) + 2 H2SO4 (aq) SnSO4 (aq) + 2 H2O (l) + SO2 (g)
Hal ini dikarenakan asam pekat panas umumnya berperan sebagai oksidator, manakala asam encer berperan sebagai asam biasa. Sehingga ketika asam pekat panas bereaksi dengan seng, timah, dan tembaga, ia akan menghasilkan garam, air dan sulfur dioksida, manakahal asam encer yang beraksi dengan logam seperti seng akan menghasilkan garam dan hidrogen.
Asam sulfat menjalani reaksi substitusi aromatik elektrofilik dengan senyawa-senyawa aromatik, menghasilkan asam sulfonat terkait:



 Adapun cara mengencerkan Asam sulfat ini seperti pada video berikut ini : 




Asam Sulfat yang tergolong asam kuat dan memiliki sifat korosif dan penarik air yang kuat harus diperlakukan dengan sangat hati-hati. Seperti ditunjukkan dalam video sifat asam sulfat, bila terkena senyawa organik, maka asam sulfat akan menarik unsur H dan O dari senyawa tersebut dan hanya menyisakan karbon.
Karena sifat tersebut, proses mengencerkan asam sulfat dengan air  harus dilakukan dengan prosedur yang benar, yaitu
memasukkan asam sulfat sedikit demi sedikit dengan dialirkan melalui media ke dalam air. Seperti ditunjukkan pada video di atas, siapkan air terlebih dahulu didalam beaker glass, alirkan asam sulfat pekat melalui batang pengaduk sedikit demi sedikit, kemudian homogenkan. Memasukkan asam sulfat juga tidak boleh dilakukan dengan meneteskan di atas air.

STABA in Action

STABA in Action ?
yaa acaranya sih tiap tahun selalu dilaksanain, tapi kali ini lebih seru karena ditutup dengan acara Tabligh Akbar. gak tanggung-tanggung pula lagi langsung ngundang 3 Da'i kondang .
tujuan diadakan acara ini sih menurut salah satu dosen STABA adalah seperti berikut :

"Untuk meningkatkan kreatifitas dan sportivitas mahasiswa, BEM 03 Staba menggelar acara POM ( Pekan Olahraga Mahasiswa) . Prlombaannya terdiri dari  lomba Bola Voli, Futsal, Tenis Meja, Badminton, Maraton dan diakhiri dengan diadaakannya acara Tablig Akbar. Pekan  Olahraga Mahasiswa ini digelar di Kampus SEkolah Tinggi Analis Bakti Asih Bandung (STABA), yang diikuti oleh seluruh perwakilan kelas  mahasiswa STABA.. dengan harapan Acara berlangsung lancar dengan mencetak juara-juara yang terpilih dari hasil kegiatan yang dipertandingkan."
mau tau acara apa aja susunan acaranya, saya uraikan nih 
  • Lari Marathon
  • Tenis Meja
  • Volly
  • Futsal
  • Bulu Tangkis
  • Tabligh Akbar 

pada pembukaan acara POM STABA (Pekan Olahraga Mahasiswa Sekolah Tinggi Analis Bakti Asih Bandung) ini, ada sambutan dari Presiden BEM kita, Teh Rini.begini nih kurang lebih sambutannya : 
Dalam pembukaan perlombaan, Oresiden BEM 03 terpilih, Rini Sunardi  mengharapkan, ajang ini menjadi ajang silaturahmi seluruh mahasiswa dari tingkat 1-3, selain itu juga untuk menumbuhkan kreatifitas dan budi kompetisi yang baik. “Kegiatan ini sengaja kami gelar untuk memberikan binaan kepada mahasiswa melalui pertandingan olahraga. Kegiatan ini salah satu tujuannya yakni untuk silaturahmi, menumbuhkan kreatifitas, sportifitas dan budaya berkompetisi yang baik serta sportif, selain itu supaya berfikir positif dengan kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler,” ujarnya.
              Ajang yang diselenggarakan di kampus Sekolah Tinggi Analis Bakti Asih Bandung ini, untuk mencari juara yang mewakili kelas masing-masing. Rini Sunardi mengharapkan, ajang ini bisa menjadi ajang tahunan bagi BEM dan menjadi contoh bagi BEM ke depannya. “Mudah-mudahan perlombaan ini dapat terlaksana dengan mengundang kampua—kampus lain,” pungkasnya.
Acara POM ini hendaknya dapat diikuti oleh seluruh Mahasiswa STABA baik itu sebagai Peserta ataupun sebagai Pendukungnya. Tujuannya untuk memeriahkan acara ini.
 begitu tuh ujar Teh Rini ..
dan ini foto pas pembukaan POM STABA 

next ke acara intinya, yang pertama Lari Maraton. 
pertandingan ini diikuti oleh seluruh perwakilan kelas Mahasiswa STABA .. seru baget acaranya , kaya yang di foto ini .. ( foto asli ga dapet, jadi pake foto yang ada aja . hehe )

nih ada juga koleksi foto pertandingan lain ..


dan ini penutupnya .. 

BEM 03 Sekolah Tinggi Analis Bakti Asih (STABA) Bandung  melaksanakan puncak acara Pekan Olahraga Mahasiswa (POM)di lingkungan kampus dengan melibatkan mahasiswa, Dosen, dan masyarakat sekitar. Pada puncak acara ini dilaksanakan dengan kegiatan Tabligh Akbar yang diisi oleh Ustad K.H.Rd. M.Abdul Aziz, Ustad Hadad Hasby, dan Ustad Fuad Ginan Burhanudin.

              Tabligh Akbar ini merupakan penutupan acara dari beragam kegiatan yang dilaksanakan oleh BEM 03 STABA, acara ini telah dilaksanakan setelah  rangkaian kegiatan Pekan Olahraga Mahasiswa (POM).

Pada pra acara Tabligh Akbar sebelum acara intinya, dimeriakan oleh beragam kreatifitas dari seluruh anggota Yayasan Pendidikan Bakti Asih Bandung, seperti Qasidah, Akustik, dan lain-lain. Sedangkan pada acara inti yang dimulai dengan diawali pembukaan Ayat-ayat Suci Al Qur'an dan sari Tilawah oleh mahasiswa/i STABA. Acara berlangsung serius namun tidak kaku bahkan lebih condong kepada kekhidmatannya.

itulah serangkaian acara yang dilaksanakan oleh BEM STABA kali ini, seru kan ? pastinya dooongg... 
semoga acara-acara yang dibuat lagi nanti lebih seru dari acara ini. Amiiiiiiinnn.. !!!!!!






Media Pseudomonas Agar
Tanggal Praktikum                           :   19 Desember 2012
Tempat                                               : Laboratorium Biologi STABA  
I.                  Tujuan
·         Terampil membuat media pseudomonas agar.
·         Membuat media pseudomonas agar.
II.               Prinsip Kerja
Bubuk media ditimbang, dilarutkan dengan cara dipanaskan, disterilisasi dalam autoclave dengan suhu 1250C selama 15 menit.
III.           Landasan Teori
Pseudomonas Sp merupakan bakteri hidrokarbonoklastik yang mampu mendegradasi berbagai jenis hidrokarbon. Keberhasilan penggunaan bakteri Pseudomonas dalam upaya bioremediasi lingkungan akibat pencemaran hidrokarbon membutuhkan pemahaman tentang mekanisme interaksi antara bakteri Pseudomonas sp dengan senyawa hidrokarbon. Kemampuan bakteri Pseudomonas sp. IA7D dalam mendegradasi hidrokarbon dan dalam menghasilkan biosurfaktan menunjukkan bahwa isolat bakteri Pseudomonas sp IA7D berpotensi untuk digunakan dalam
upaya bioremediasi lingkungan akibat pencemaran hidrokarbon.
IV.           Alat dan Bahan
No
Alat dan Bahan
1
Erlenmeyer 250 ml 1 buah
2
Gelas Ukur 100 ml
3
Batang Pengaduk
4
Spirtus,kassa,asbes
5
Spatula
6
Kertas Timbang
7
Pseudomonas agar base 4,8 gram
8
Plate 5 buah
9
Autoklave
10
Air aquadest
11
Gunting
15
Kapas
16
Kassa
17
Karet
18
Neraca
19
Gliserin

V.               Perhitungan
Pseudomonas agar base  =24,2 g/L
1 Plate =20 ml
5 Plate =5 X 20 = 100 ml
MCA yang ditimbang =  X 51.5 g/L
                                         = 4,84 g/100 ml

VI.           Langkah  Kerja :
1.      Preparasi alat dan bahan yang akan digunakan.
2.      5 buah cawan petri dibersihkan, dilap dan disterilisasi di oven dengan suhu 1600C selama 2 jam.
3.      Dibuat bundel penutup Erlenmeyer
4.      Ditimbang 4,8 gram PseudomonasAgar Base
5.      Dimasukkan ke dalam Erlenmeyer 250 ml
6.      Ditambahkan aquadest 100 ml dan 1 ml gliserin
7.      Dipanaskan sambil diaduk sampai agar larut.
8.      Pemanasan dihentikan, Erlenmeyer ditutup dengan bundel  + kertas dan diikat karet.
9.      Dimasukkan ke dalam autoclave, 1210 C selama 15 menit
10.  Diangkat, dimasukkan incubator sampai suhu 500 C
11.  Dituangkan kedalam cawan petri steril secara aseptic.
12.  Setelah beku di balik.
13.  Dibungkus kertas, dan diberi identitas nama media dan tanggal pembuatan.
VII.        Hasil Pengamatan


                  Media Pseudomonas Agar bertekstur padat dan berwarna kuning
VIII.    Diskusi
·        Pemanasan dilakukan agar pseudomonas agar base larut sempurna
IX.           Pembahasan
Penimbangan media dilakukan secara hati-hati dan teliti dengan meggunakan neraca analitik.
Pada praktikum dilakukan penimbangan sebanyak 4,8 gram  pseudomonas agar base yang dilarutkan dalam aquadest. Pemanasan dilakukan supaya  larut sempurna.
Selanjutnya media disterilisasi dengan autoclave, sebelum ke autoclave media ditutup dengan bundle,dan diikat karet, hal ini dilakukan karena autoclave akan memberikan tekanan yang tinggi yang dapat menekan bundle lepas dari mulut erlenmeyer, sehingga penutup bundle harus terikat kuat dalam mulut erlenmeyer .
X.               Kesimpulan
*      Media Pseudomonas Agar berwarna kuning jernih dan bertekstur padat.
*      Media Pseudomonas agar merupakan media differensial dan selektif untuk isolasi Psedomonas Auroginosa



Media TCBS
Tanggal Praktikum                           :   19 Desember 2012
Tempat                                               : Laboratorium Biologi STABA  
I.                  Tujuan :
·         Membuat media TCBS
·         Mengetahui fungsi media TCBS
II.               Prinsip Kerja
Bubuk media ditimbang dengan takaran yang tepat, dilarutkan dengan aquadest steril, Media TCBS tidak boleh disterilisasi dengan autoclave sehingga Aquadest yang digunakan sebelum dicampurkan dengan agar TCBS disterilisasi dengan autoclave dan dilakukan secara aseftik dan steril.
III.           Landasan Teori :
TCBS(Thiosulfate Citrate Bile Salt Agar) adalah medium selektif untuk isolasi spesies vibrio. Agar TCBS mengandung Natrium Thiosulfate dan Ox-gall ( 10 % larutan) yang bersama-sama menghambat beberapa bakteri gram positif kokus dan gram negative batang yang normal ( Anonim 2011)
IV.           Alat dan Bahan:
No
Alat dan Bahan
1
Erlenmeyer 250 ml 1 buah
2
Gelas Ukur 100 ml
3
Batang Pengaduk
4
Spirtus,kassa,asbes
5
Spatula
6
Kertas Timbang
8
Plate 5 buah
9
Air aquadest
10
Gunting
11
Kapas
12
Kassa
13
Karet
14
Neraca
15
Kasa lemak
16
Agar TCBS

V.               Perhitungan
TCBS = 88 g/L
1 Plate =20 ml
5 Plate =20 X 5 = 100 ml
MCA yang ditimbang =  X 88 g/L
                               = 8,8 g/100ml
VI.           Langkah  Kerja :
1.            Preparasi alat dan bahan yang akan digunakan.
2.            5 buah cawan petri dibersihkan, dilap dan disterilisasi di oven dengan suhu 1600C selama 2 jam.
3.            Sterilisasi aquadest 100 ml dalam Erlenmeyer ditutup dengan bundelan, kapas,kertasdan diikat karet. 
4.            Dimasukkan ke dalam autoclave, 1210 C selama 15 menit
5.            Agar TCBS ditimbang sebanyak 8,8 gram.
6.            Dimasukkan ke dalam Erlenmeyer 250 ml yang telah diisi aquadest steril sebanyak 100 ml .
7.            Dipanaskan sambil diaduk  sampai semua agar larut.
8.            Dituangkan kedalam cawan petri steril secara aseptic.
9.            Setelah beku di balik.
10.        Dibungkus kertas, dan diberi identitas nama media dan tanggal spembuatan.






VII.        Hasil  Pengamatan




Media berwarna hijau dan bertektur padat
VIII.    Bahan diskusi
Media TCBS tidak boleh disterilisasi pada autoclave karena media TCBS memiliki antinutrisi yang dapat merusak nutrisi jika disterilisasi pada autoclave.
IX.           Pembahasan
Media TCBS merupakan media selektif untuk pertumbuhan bakteri Vibrio Cholerae. Pembatan media dilakukan secara steril dan aseptis. Media TCBS merupakan media selektif yang merupakan media yang apabila ditambah zat kimia tertentu yang bersifat selektif untuk mencegah mikroba lain sehingga dapat mengisolasi mikroba tertentu.
Media TCBS berwarna hijau, media ini tidak boleh disterilisasi pada autoclave karena media TCBS memiliki antinutrisi yang dapat merusak nutrisi jika disterilisasi pada autoclave.
X.               Kesimpulan
Ø Media TCBS berwarna hijau.
Ø Pembuatan media dilakukan dengan menimbang , dilarutkan dan dipanaskan tanpa proses autoclave , karena media TCBS memiliki antinutrisi yang dapat merusak nutrisi jika mengalami proses autoclave.







Sterilisasi Alat
Tanggal  / Waktu Praktikum  : 19 Desember 2012/13:00-17:15 WIB
Tempat                                       : Laboratorium Biologi  STABA
I.                     Tujuan     
·         Mengetahui cara sterilisasi alat
·         Melakukan stelisasi cawan petri dalam oven dan media dalam autoclave
·         Mengetahui fungsi sterilisasi
II.                Prinsip Kerja
·         Suatu sumber panas dinyalakan dalam Autoclave lama kelamaan mendidih dan uap air yang terbentuk mendesak udara yang mengisi Autoclave , pada saat tekanan dan suhu  sesuai maka proses sterilisasi dimulai dan timer mulai menghitung.
·         Suhu panas yang dihasilkan oven dapat merusak dan membunuh , protein mikroba pertama-tama akan mengalami dehidrasi sampai kering. Selanjutnya teroksidasi oleh oksigen dari udara sehingga menyebabkan mikrobanya mati.

III.     Landasan Teori
Dalam proses praktikum sebelum kita menuju kepersiapan media, maka yang harus kita lakukan lebih dahulu adalah sterilisasi. Sterilisasi ini berlaku dimana saja terutama yang berkaitan dengan kesehatan dan mikroorganisme. Dalam pelaksanaan operasi dalam dunia kedokteran, semua alat yang akan digunakan disterilisasi terlebih dahulu. Tujuanya agar alat-alat tersebut benar-benar steril dan bersih dari mikroorganisme yang membahayakan, terutama bagi pasien yang akan dioperasi.
Sterilisasi yang kita lakukan dalam pengamatan ini ditujukan agar alat-alat tersebut steril dari mikroorganisme lain yang akan menjadi kontaminan bagi mikroba yang akan kita tumbuhkan.




IV.  Alat dan Bahan
No
Alat
1
Oven
2
Autoclave
3
10 Cawan Petri
4
Bak
5
Media
6
Spirtus
V.            Langkah Kerja
a.     Sterilisasai 10 cawan dalam oven
Cawan petri dimasukkan ke dalam oven 145 0 C selama 3 jam
Diangkat
 






b.    Sterilisasi Media
Media dimasukkan ke dalam Erlenmeyer

Erlenmeyer ditutup bundle, kertas dan diikat karet
Dimasukkan ke dalam autoclave suhu 1210 C selama 15 menit, diangkat dan disimpan dewater bath sampai suhu 40-50 0 C
 












c.      Penuangan media secara steril dan aseptik


VI.   Pembahasan
Sterilisasi dan penyiapan media adalah salah satu proses yang sangat penting dalam penelitian tentang mikroorganisme. Sebab kedua factor ini adalah kunci utama kesuksesan dalam tahap pengamatan. Kita ketahui bahwa dialam semesta ini banyak sekali bertebaran mikroorganisme, mereka hampir terdapat disemua tempat. Tidak heran jika kita bisa terkontaminasi dimana saja, meskipun kita menganggap tempat tersebut sudah steril.
Dalam proses praktikum sebelum kita menuju kepersiapan media, maka yang harus kita lakukan lebih dahulu adalah sterilisasi. Sterilisasi ini berlaku dimana saja terutama yang berkaitan dengan kesehatan dan mikroorganisme. Dalam pelaksanaan operasi dalam dunia kedokteran, semua alat yang akan digunakan disterilisasi terlebih dahulu. Tujuanya agar alat-alat tersebut benar-benar steril dan bersih dari mikroorganisme yang membahayakan, terutama bagi pasien yang akan dioperasi.
Sterilisasi yang kita lakukan dalam pengamatan ini ditujukan agar alat-alat tersebut steril dari mikroorganisme lain yang akan menjadi kontaminan bagi mikroba yang akan kita tumbuhkan.
 Sterilisasi ini selain bertujuan untuk menjaga mutu kebersihan dan pengamatan dilaboratorium juga bertujuan untuk menjaga agar mikroba yang akan kita amati adalah benar-benar mikroba yang kita inginkan.
Masalah yang sering kita hadapi dalam laboratorium adalah tingkat kesterilan alat-alat yang akan digunakan, bahkan yang lebih parah lagi adalah alat yang akan digunakan untuk mensterilkan benda-benda tersebut juga malah tidak berfungsi dengan baik. Sehingga dalam hal ini akan memacu tingkat kegagalan dalam pengamatan.
.                                                                                                     
VII.  Diskusi
Ø Dalam proses praktikum sebelum kita menuju kepersiapan media, maka yang harus kita lakukan lebih dahulu adalah sterilisasi.
Ø  Sterilisasi ini bertujuan untuk menjaga mutu kebersihan, bebas mikroorganisme dan  juga bertujuan untuk menjaga agar mikroba yang akan kita amati adalah benar-benar mikroba yang kita inginkan.
VIII.       Kesimpulan
*                           Metode sterilisasi yaitu :
Pemanasan kering, Prinsipnya adalah protein mikroba pertama-tama akan mengalami dehidrasi sampai kering. Selanjutnya teroksidasi oleh oksigen dari udara sehingga menyebabkan mikrobanya mati.
*                           Udara panas oven digunakan untuk sterilisasi alat gelas yang tidak berskala, alat bedah, minyak lemak, parafin, petrolatum, serbuk stabil seperti talk, kaolin, ZnO. Suhu sterilisasi yang digunakan adalah 170oC selama 1 jam, 160oC selama 2 jam, 150oC selam 3 jam.
*                           Sterilisasi ini bertujuan untuk menjaga mutu kebersihan, bebas mikroorganisme dan  juga bertujuan untuk menjaga agar mikroba yang akan kita amati adalah benar-benar mikroba yang kita inginkan.
*                           Autoklave menghasilkan uap panas yang dapat mendenaturasi protein mikroorganisme








Daftar Pustaka
           Waktu mengakses : 20 Desember 2012
*               http://id.wikipedia.org/wiki/Mac_Conkey_Agar
Waktu mengakses : 20 Desember 2012
Waktu mengakses : 20 Desember 2012
Waktu mengakses : 20 Desember 2012
*               http://www.scribd.com/doc/37934025/Blood-Agar
Waktu mengakses : 20 Desember 2012
*               http://www.scribd.com/doc/48173368/Media-TSB
Waktu mengakses : 1 Januari 2013
Waktu mengakses : 1 Januari 2013
Waktu mengakses : 2 januari 2013